
Setelah lulus dari SMAN 1 MUNCANG, aku kemudian berfikir untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Tapi namanya juga sekolah di desa aku belum tahu cara masuk
perguruan tinggi itu bagaimana. Tak pernah terbesit dibenaku untuk masuk ke
universitas besar seperti UI, UGM, ITB, IPB, dan kampus lainnya. Yang aku
selalu mimpikan hanya masuk ke satu-satunya universitas kebanggaan provinsi
banten yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau sering disebut UNTIRTA.
Mendengar siswanya ingin melanjutkan pendidikan para guru
disekolahku sangat antusias. Mereka berjibaku membantu kami dengan mendaftarkan
kami ke untirta melalui jalur PMDK. Saat itu mereka sangat gencar mengumpulkan
berkas-berkas dari rapot kemudian sertifikat-sertifikat dan lain-lain hingga
akhirnya dikirim ke untirta. Usaha yang begitu keras itu akhirnya berhasil dari
5 orang yang ingin mendaftar melaui jalur PMDK sekolah kami mendapat jatah 1
orang. Aku sangat bangga dengan pengorbanan para guru walaupun bukan aku yang
diterima disana.
Keinginan kerasku untuk kuliah di untirta masih membara. Kemudian
aku putuskan untuk datang langsung kesana dan mendaftar sendiri. Sesampainya digerbang
kampus aku disambut oleh banner besar bertuliskan SNMPTN 2010. Namun aku tidak
terlalu menghiraukan itu. Karena saat itu aku benar-benar tidak tahu cara masuk
perguruan tinggi negeri. Dalam pikirku mungkin cara mendaftar perguruan tinggi
sama dengan mendaftar sekolah waktu SMA yaitu dating kesebuah ruangan membawa
berkas kemudian diterima. Ternyata salah kawan. setelah kuputari gedung tak ada
ruangan yang bertuliskan pendaftaran mahasiswa baru. Kemudian dengan bingung
aku keluar dan bertanya pada salah satu mahasiswa. “Permisi a kalo mau daftar
jadi mahasiswa sini gimana caranya yah?” tanyaku. Kemudian dengan tersenyum ia
menjawab “oh mau masuk untirta yah, kalo mau masuk sini harus ikut SNMPTN yaitu
tes buat masuk perguruan tinggi negeri daftarnya langsung online. Bayarnya di
bank juga tidak langsung dikampus. Terus kalo masih belum keterima nanti bisa
ikut UM ujian mandiri tapi nanti kalo udah keterima bayarnya beda sama yang regular”.
Setelah mendengar pemaparan dari seorang mahasiswa tadi aku
langsung bergegas ke depan gerbang dan langsung mencari tahu apa itu SNMPTN. Kemudan
aku pergi ke warnet untuk mencari info lebih lanjut. Dari internet akhirnya aku
mendapat pencerahan tentang SNMPTN kemudian aku langsung memutuskan untuk
mendaftar.
Dengan ditemani Bapak aku dating ke Bank Mandiri cabang
Rangkasbitung untuk membayar registrasi untuk mendapatkan nomor registrasi. Setelah
itu dibantu teman dari sekolah lain aku mengupload berkas berkas yang dibutuhkan.
Saat itu kami mengupload berkas di SMAN 1 Cipanas dibantu salah satu guru
disana. Selesai mengupload kami mendapatkan kartu ujian dan keterangan tempat
ujian. Kami sangat bahagia, seakan-akan dunia baru telah kami genggam.
Sehari sebelum ujian aku dan satu temanku bertolak ke
ibukota provinsi banten dimana tempat ujian dan kampus yang kami tuju berada. Sesampainya
disana kami mencari sekolah dimana kami akan mengikuti tes keesokan harinya. Oya
waktu daftar SNMPTN ini aku memilih jurusan Bahasa Inggris untuk pilihan
pertama dan Ilmu Komunikasi pada pilihan kedua di untirta.
Hari ujian tiba…, dengan semangat membara akupun mengisi
semua soal yang ada. Optimis tinggi karena semua soal dapat kuatasi walau ada
beberapa soal yang aku belum yakin. Hari terakhir SNMPTN telah kami lalui kami
tinggal menunggu hasil pengumuman saja.
Minggu berminggu aku menunggu pengumuman itu dating. Mengisi
hari-hariku dengan bercengkrama dengan adik dan keuarga. Seolah-olah aku sudah
siap kuliah. Dalam bayanganku sudah tergambar bangku kuliah gedung yang besar
teman dari jauh dan hal hal indah lainnya.

Terpukul sangat terpukul. Bagai tertimpa durian runtuh yang
durinya mencoco
r kepalaku. Menghunus sampai bagian-bagian kecil kulit
kerempengku. Oh sakit rasanya. Seminggu lamanya aku tak keluar rumah masih
terpikir akan pemgumuman itu. Bayangan untuk kuliah di kampus besar telah hapus
dan lenyap dari impianku.
No comments:
Post a Comment