Sepakbola Sebagai Pemersatu Warga Desa Terhambat oleh Perkebunan Negara yang tidak Memiliki Program CSR

Animo dan budaya mudik hanya terdapat di Indonesia, negara kita tercinta ibu pertiwi. Biasanya orang orang berduyun-duyun pulang ke kampung halaman masing-masing diseluruh pelosok negeri yang indah ini. Begitu pula untuk masyarakat kampung Nanggung. Masyarakat yang bekerja atau yang sekolah diluar daerah pasti menyempatkan diri untuk mudik ke kampung halaman tentunya disaat lebaran tiba.
Hal itu biasanya dimanfaatkan oleh warga sebagai ajang untuk silaturahmi bersama keluarga, sanak, atau teman. Ajang bercengkrama tahunan yang sungguh indah yang setiap orang kampung selalu dambakan. Bayangkan, lebih dari 700 jiwa memenuhi kampung Nanggung, kampung yang letaknya disebuah lembah ini. Ramai memang ramai dan keramaian seperti ini tidak akan ditemukan dihari-hari biasa.

Mungkin sudah menjadi budaya dan mendarah daging untuk warga menjadikan sepak bola sebagai hobi bersama. Setiap harinya setelah ashar semua orang laki-laki baik muda atau tua berbondong-bondong ke lapangan hanya untuk bermain atau bahkan hanya menonton pertandingan saja. Sepak bola merupakan jati diri kampung Nanggung. Banyak sekali anak-anak berbakat dari kampung ini yang sekarang bakatnya hanya terbengkalai. Alasannya? 

Yang petama jelas tidak ada pembinaan yang kedua kami tidak meiliki lapangan sepakbola yang sebenarnya sepak bola. Saat ini kami memang memiliki lapangan sepakbola, namun letak lapangan kami berada di antara sungai ciminyak, sungai yang menjadi sumber kehidupan kami. Lapangan sepakbola kami adalah tanah tak bertuan karena lapangan itu terbentuk dari sisa-sisa pasir yang hanyut terbawa sungai. Hal inilah yang membuat kami bermimpi suatu saat nanti kami bisa memiliki lapangan sendiri. 
Sekedar informasi kampung kami bersebelahan persis dengan perkebunan kelapa sawit negara. Kalo tidak salah PTPN VIII. Beberapa kali warga mencoba mengajukan permohonan untuk meminta lahan untuk pembuatan lapangan. Namun hasilnya selalu nihil dan tak ada jawaban. Teakhir pada tahun 2012 yang lalu kami mencoba meminta kembali dan sama saja dengan tahun-tahun yang lalu hasilnya tetap nihil. Sebenarnya kami ingin bertanya setelah berpuluh atau beratus tahun perkebunan ini berdiri tidak pernah rasanya mereka memberi manfaat kepada warga. Padahal diundang-undang sendiri sudah dituliskan bahwa setiap perusahan harus memiliki program CSR-nya sendiri. Apakah hanya karena perkebunan ini milik pemerintah? sehingga mereka tidak wajib melakukan CSRnya? saya pikir tidak. Pertamina juga banyak kegiatan CSR-nya.  Saya kira ini bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai kaum awam. Bahwa setiap badan usaha baik besar maupun kecil berkewajiban memperhatikan lingkungannya atau setidaknya memberikan manfaatnya bagi masyarakat. Dan saya kira hanya memberikan 100 meter persegi untuk program CSR PTPN VIII untuk warga nanggung bukanlah sebuah masalah. 

Setiap sehari setelah lebaran bisanya warga desa dikoordinatori oleh pemuda membuat sebuah kompetisi sepakbola antar RT atau persahabatan antar desa. Kami mebuat sistem kompetisi layaknya di TV. Menggunakan wasit, hakim garis dan peraturannyapun sudah sesuai PSSI. Cuma bedanya ini "tarkam" bukan kompetisi seperti yang profesional. Setiap klub juara akan mendapat hadiah dan hadiahnya merupakan swadaya masyarakat sendiri. Kami tidak pernah meminta kepada pemerintah! Seusai melaksanakan kompetisi biasanya kami meramah-tamah keudian makan bersama warga desa. Hal inilah yang setiap tahunnya membuat kami selalu rindu akan kampung ini. 

Mungkin hal ini adalah segelintir kecil cerita dari kampung yang tak pernah merasakan pembangunan. Tapi kami selalu optimis dan kami akan terus berjuang untuk memajukan kampung yang selalu "ngangenin" ini. Jaya terus Nanggung, digaris terdepan kami siap untuk maju.





6 comments:

  1. cerita yang menarik.. lanjutkan menulisnya gan :)

    ReplyDelete
  2. Terimakasih... bantu share yah....

    ReplyDelete
  3. segera susulkan kisahmu bersama dhuafa wahai anak gembala :v

    ReplyDelete
  4. baik segera menyusul ibu pertiwi

    ReplyDelete
  5. mimpi... anak negri
    yang gak akan tercapai,, akibat rumit dan berbelitnya birokrasi

    ReplyDelete
  6. weis keren jang, lanjutkan karyanya jang.. :)

    ReplyDelete

Kau Yang Berasal Dari Gunung

Matahari mulai beranjak dari ufuk timur, kala itu juga kesibukan mulai terlihat disebuah kampung yang terletak di kaki Gunung Bongkok. Pa...